Jumat, 07 Agustus 2015

Oppa & I

oppa-n-i-1-orizuka-liaJudul      : Oppa & I
Penulis   : Orizuka & Lia Indra. A
Penerbit : Haru
Terbit     : Desember 2011
Tebal     : 156 Hal
ISBN      : 978-602-98325-3-2

Park Jae In
Jae inBagi Jae In, lucu sekali kalau harus memanggil ‘Oppa’. Memanggil begitu pada orang yang telah meninggalkannya selama lima tahun. Orang yang masih bisa tersenyum setelah semuannya. Maaf saja tidak akan. Meski orang itu belahan jiwanya. Tidak akan. “neo jugesseo”
Sedang dilain pihak Jae Kwon tak mengerti. Kenapa sampai begitu membencinya? Padahal dulu Jae In begitu menggemaskan. Apa salahnya? Apa yanng terj Park Jae Kwon
Jae kwonSetelah lima tahun tinggal hanya dengan sang ibu di Indonesia- karena perceraian orang tua. Jae in harus pindah ke korea. Ironisnya pindah untuk kembali bersama orang yang meninggalkannya.
Ayahnya tiba-tiba datang setelah memilih pekerjaan dibanding dengan keluarganya. Memisahkan Jae in dengan pasangan sehidup sematinya.Setelah sekian lama kenapa baru sekarang?
Belum lagi ada Jae Kwon, ‘ Oppa’ yang lebih asing dari alien dia tidak butuh. Makanya, Jae in memintanya menyembunyikan hubungan mereka. Untungnya Jae Kwon mau melakukannya meski ia tidak tahu kenapa. Pokoknya rahasiakan saja.
Jadi, kenapa Jae In begitu ingin merahasiakannya? Akankah Jae Kwon dapat berbaikan dengan Jae In?
Okey, itu ringkasan cerita versiku untuk kisah Jae In dan Jae Kwon. Kedua Park yang berhasil membuatku tertarik pada kisah mereka.
orilia
Kak Orizuka Okke Rizka. S dan Lia Indra. A
Projec duet antara Orizuka dan Lia Indra . A ini awalnya ditulis untuk web http://KoreanUpdates.com hinga menjadi bentuk buku karena antusias dari pembaca. Meski begitu menurutku kisah Jae In dan Jae Kwon ini seolah ditulis orang yang sama. OriLia menjadi satu, menutupi kekurangan satu sama lain.
Kelebihan buku ini ada banyak ironi yang ditampilakan dengan cara yang mudah dipahami. Meski romancenya tidak banyak porsi tapi aku suka sekali saat Jae In tengah bersama Seung Won.
Terkadang sebesar apapun sebuah harapan, kenyataan berkata lain.
Ombak Bintang

Sabtu, 25 Juli 2015

novel London



 LONDON
Judul        : London
Penulis      : Windry Ramadhina
Penerbit    : GagasMedia
Terbit        : 2013
Tebal        : X + 330 hal
ISBN        : 979-780-653-7

Untuk para pecinta hujan

Seperti apa yang disampaikan penulisnya saat mulai membaca, hujan yang dibawa kisah ini adalah sendu. Bukannya hujan deras yang membasahi bumi, namun menurutku hujan rintik yang memang romantis, tragis dan juga magis .
Kisah ini mengajak mengikuti Gilang menyusul gadisnya ke London. Setelah selama enam tahun memendam perasaan pada Ning-gadisnya. Lebih karena dorongan teman-temanya (yang menyiapkan segala keperluan ke London). Membawanya pada hal-hal yang tak pernah ia kira.
Sayangnya sesampai tiba di London Ning tak ada di rumah kosnya. Gadis itu pergi, membuat Gilang kehilangan semangat. Tapi, Gilang malah bertemu gadis lain di hadapan London Eye. Gadis itu menyihirnya kemudian hilang seusai hujan meninggalkan payung merah. Gadis yang dinamainya Goldilocks tanpa tahu siapa sebenarnya ia.
Padahal, Gilang hanya punya waktu lima hari di London. Akankah ia bertemu dengan Ning dan menyatakan perasaan? Siapa gadis ‘ Goldilocks’ itu sebenarnya?
Jadi, novel ini merupakan seri Setiap Tempat Punya Cerita GagasMedia dan Bukune. Awalnya berasal dari sebuah cerpen yang ditulis karena sebuah lagu dari L’Arc~en~Ciel berjudul “’Singin’ In the Rain’. Dan menurut beberapa sumber novel ini akan diangkat kelayar lebar lho. Selain itu, novel ini adalah salah satu novel favorit yang aku baca-sampe-itu-novel-hampir-rusak- berulang kali. -_-
Aku menyukainya karena ada unsur fantasi yang di masukkan dalam kisah ini. Meski tidak terlalu banyak, tapi unsur itu juga menjadi bagian penting. Bukan hanya sekedar tempelan.
Apalagi bukan hanya Gilang yang diceritakan dalam novel, ada lelaki dengan wajah bertopeng Guy Fawkes yang hampir bercerai, juga Mr. Lowesly serta Madam Ellis dengan persahabatan dan cinta terpendam.
Kisah yang sepenuhnya tentang cinta, romantis sekaligus tragis. Benar-benar membawa kesenduan tapi juga kesegaran. Apalagi novel ini menurutku berhasil membawa nuansa London deengan baik. Tidak berlebih membuat deskrepsi yang menjadi satu dengan cerita.
Meski cerita berjalan lambat dan buat aku geregetan sama Gilang yang kadang bisa semangat bannget eh, terus abis itu malah loyo. Padahal Gilang itu salah satu cowok yang bikin aku jatuh cinta. Seperti kata Hyde “ Lagian, gadis mana yang tidak luluh hatinya saat didatangi oleh lelaki yang menempuh ribuan kilometer cuma untuk menyatakan cinta?”-hal.27.
 Oh iya, meski novel ini enggak membawa ke Bigben, London Bridge, Oxford tapi mengenalkan sisi lain London. Seperti London Eye (yang langsung mengingatkan dengan kincir biang lala),Shakespeare’s Globe Theater, Tate Modern, dan Fitzrovia Lates. Ada seni dan sastra yang di satukan dalam sebuah kisah.
Kekurangannya mungkin cuma kutipan bahasa inggris panjang (bab 17 roman  klasik Jane Eyre karya Charlotte Bronte –hal 119 dan soneta 17 Pablo Neruda  -hal 120) yang bikin dahi berkerut soalnya bahasa inggris ku jelek. Hehehehehe
Sebelumnya sempat mengira ada salah ketik dari sibuk malah hibuk. Tapi ternyata menurut KBBI kata hibuk itu banyak pekerjaan; giat bekerja ; sibuk.
Ada beberapa kalimat yang aku sukai antara lain:
Perjalanan cinta sejati tidak pernah mulus –begitu kata Shakespeare. –hal56.
Di dunia nyata, tidak semua berakhir bahagia selama-lamanya. –hal 132.
“Kau harus mengatakannya segera. Jangan menunda. Jangan habiskan separuh hidupmu untuk menunggu waktu yang tepat. Seringnya, saat kau sadar, waktu yang tepat itu sudah lewat. Kalau sudah begitu, kau cuma bisa menyesal.” –hal 166
“Terkadang, kau merasa begitu dekat dengan mereka, tapi pada saat yang bersamaan, kau merasa begitu jauh.” –hal 205.
“Kau tidak belajar mencintai. Kau mencintai dengan sendirinya.” –hal 297
“Tidak ada yang terenggut. Setiap orang punya keajaiban cintanya sendiri. Ka hanya belum menemukannya.” –hal 320.
Yang paling kusuka dari kisah ini adalah endingnya. Juara,,, bikin saya geregetan,senyum-senyum gaje, tapi senang meski gantungggg,,,,,.
 Gara-gara ending itu dan sepanjang cerita Gilang membuat aku menstalk menunggu si penulis dan karya-karya lainnya. Juga sering menggangu bertanya pada kak Windry. Untungnya beliau ramah dan baik. Hehehehehehe
Ombak Bintang


Jumat, 24 Juli 2015

Balada si bloger malas,,,,

Jadi, ini tahun ke dua aku mencoba membuat blog, yah berawal dari seorang (adik yang lebih gaul) mengajarkan caranya membuat blog aku mulai mengisi. Tapi yang ada malah terbengkalai selma ini. Maapppp,,,,

-_-

Bukannya gak pingin karena jujur aku enggak begitu tahu tentang Blog jadi yah mulai pelan- pelan. Seperti kata pepatah pelan- pelan asal selamat. Hehehe

Jadi, Halo aku baru ngeblog.. salam kenal

Sabtu, 04 Juli 2015

untuk ultah gagas media


TERUS BERGEGAS
Itu merupakan tema ulang tahun gagas tahun ini. Tepat hari ini Gagas mencapai tahun ke-12. Untuk itu gagas memberi kado untuk bloger. Yuph, Gagas Media yang memberikan kado untuk para bloger, jadi aku memberanikan diri untuk ikut. Yah ini adalah pertama kalinya mengikuti acara seperti ini.
Jadi ini adalah jawaban ku untuk dua belas pertanyaan Gagas
1.      12 buku yang berkesan setelah aku baca adalah :
o   The Chronicles of Audy series
o   Firish
o   London
o   Walking After You
o   Limit
o   Ai
o   The Truth About Forever
o   Montase
o   Call Me Miss J
o   With You
o   Harry Potter
o   Skip Beat komik
2.  Buku yang pernah membuat aku menangis itu Montase, karena aku juga merasa begitu sulitnya kita mengejar impian yang kita ingin sedang orang tua tidak mendukung. Belum lagi, Haru itu mirip aku ( sama-sama punya kepala angin).
3.      Quote dari London adalah yang paling aku ingat,karena kalimat itu menyentuh. Yaitu:
“ Kau harus mengatakannya segera. Jangan menunda. Jangan habiskan separuh hidupmu untuk menunggu waktu yang tepat. Seringnya, saat kau sadar, waktu yang tepat itu sudah lewat. Kalau sudah begitu, kau cuma bisa menyesal.”
4.      Romeo Rasyad, meski dia ketombean tapi dia selalu membuatku tertawa. Dibalik segala kekonyolannya dia juga bisa membuat aku meleleh dengan sikap supel, melindungi, dan perhatian kecilnya.
5.      Ending novel tak terlupakan itu ending kisah Gilang dalam novel London. Saat dia menuju Heathrow dan bertemu Ayu. Sukses bikin senyum sendiri tapi juga merasa kurang, bikin penasaran, bikin galau, bikin gak bisa lupa.
6.      Buku gagas pertama yang aku baca judulnya Orang Ketiga karya Yuditha Hardini. Tertarik karena covernya yang cantik, juga karena sinopsis belakang buku yang langsung bikin penasaran. Tokohnya juga bukan orang sempurna.
7.      The Chronicles of Audy : 21, judul buku ini paling menarik di rak bukuku. Soalnya kalau kita cuma ngebaca judulnya, kita enggak akan paham kenapa judunya begitu. Udah gitu apa hubungannya angka 21 dengan kapal dan Audy yang tampak galau.
8.      Cover novel Refrain ( yang berupa amplop biru) yang aku suka. Soalnya saat amplop itu di buka aku menemukan selembar kertas yang bikin senyum-senyum gaje. Selain itu kesannya aku baru mendapat sebuah surat dari Nata.
9.      Saya suka tema tentang keluarga, persahabatan, dan Impian. Karena tiga hal tersebut yang membuat aku bertahan dalam setiap langkahku.
10.  Windry Ramadhina salah satu penulis yang ingin aku temui. Pingin nanya nasi Ayu gimana? Kok di Walking After You galau? Gilang ngungsi kemana coba? Mau protes karena beliau berhasil bikin aku penasaran.
11.  Kertas ( Cetak) sebab aku suka wangi kertas yang khas dan membubuhkan namaku didalamnya, dan bisa dibawa memburu bertemu penulis untuk meminta tandatangan.
12.  Terima kasih sudah ada dan hadir untuk kami Gagas, terus bergegas selamanya.

Ini jawabanku, mana punyamu?

Nur. R

Rabu, 01 Juli 2015

Novel Dimensi






DIMENSI
Dimensi membawa aku ke kehidupan remaja (yah, merasa tua diri ini). Tapi, bukan cuma tentang cinta dan masa-masa sekolah yang ditampilkan. Dimensi mengajakku berjelajah ke tempat-tempat yang tak terbayangkan.
Bercerita tentang Keira Luvena yang menyambut kawan barunya dengan suka cita. Karena ia tak harus bersebelahan denan bangku kosong-yang-mungkin-ditempati-sosok-lain. Keira mengajak Zhafira tour de school langsung hari itu. Zhafira Massawa, pindahan dari Palembang karena dipindah tugaskan ke Bandung. Tapi, ada sesuatu yang aneh dengan gadis itu.
Pernah juga Zhafira tidur pingsan di tenggah pelajaran. Tapi gadis itu tidak sadarkan diri di waktu yang lama. Ada apa dengan Zha? Lalu akankah Keira dapat membantu  Zha? Apa lagi ternyata Zha itu... (upsh, gak seru kan kalo aku cerita).
Membawakan tema yang jarang diambil membuat Dimensi menarik. Apalagi ternyata buku ini ditulis duet oleh dua orang yang terpisah pulau. Adapula beberapa kalimat yang ku suka seperti:
“Zha Sayang, Tuhan itu maha sempurna. Tak ada satu halpun yang Tuhan ciptakan sia-sia Begitu juga dengan penciptaanmu, Zha.”-hal 100.
“Atuh sabar, Neng. Hidup itu adalah proses. Ikuti dan nikmati prosesnya.”-hal 101.
“Tulang rusuk dan pemiliknya ngak akan tertukar, Kei”- hal 161
“Kalau memang saya harus mati ditangan Belanda, berarti saya mati sebagai pejuang,bukan pecundang.”hal 169.
“Verba volan scripta manet!”hal 183
Dimensi, mengajakku mengenal tempat juga orang-orang yang tak ku kira. Mari jelajahi “Dimensi” ini bersama, atau sekedar mengintip dunia lain melalui “Dimensi”.
Keterangan buku:
Judul             : Dimensi
Penulis          : Triani Retno. A & Rassa Shienta. A
Penerbit         : Elex Media Komputindo
Terbit            : 2014
ISBN            : 978-602-02-4423-5